Pedagang Tanah Abang Merasakan Dampak TikTok Shop, Semakin Sulit Untuk Jualan

Business31 Dilihat

global.klinikfarma.com –Pedagang Pasar Tanah Abang merasakan dampak signifikan dari lonjakan bisnis berbasis sosial seperti TikTok Shop di Indonesia. Pada Selasa (12/9), pedagang di pasar tersebut terlihat sepi pengunjung, dan banyak dari mereka merasa khawatir akan masa depan bisnis mereka.

 Pengaruh TikTok Shop

Soleh, seorang pedagang di Pasar Tanah Abang, mengungkapkan bahwa omzetnya telah menurun secara signifikan sejak TikTok Shop mulai merajalela. Pada tahun 2019, ia masih bisa menghasilkan puluhan juta rupiah per hari, tetapi kini ia bahkan hanya memiliki satu pembeli dalam sehari. Soleh mengeluh, “Dulu sebelum TikTok ada, tokonya masih ada, Lazada, Shopee itu tidak berdampak signifikan pada pasar kami. Sekarang, dengan hadirnya TikTok, pasar kami menjadi sepi.”

 Reaksi Menteri Koperasi dan UKM

Jeritan hati pedagang seperti Soleh tidak luput dari perhatian Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki. Sepekan setelah keluhan-keluhan pedagang tersebut, Menteri Teten mengunjungi Pasar Tanah Abang Blok B, Jakarta Pusat pada Selasa (19/9). Kunjungannya disambut dengan protes oleh para pedagang pakaian.

 Protes Pedagang

Para pedagang di lantai LG Pasar Tanah Abang memasang sejumlah spanduk bertuliskan ‘Tolong pak, TikTok ditutup pak’, ‘Tolong hapus TikTok Shop’, dan ‘Kembalikan senyum pedagang’. Anton, salah satu pedagang yang memasang spanduk, mengeluhkan bahwa TikTok Shop telah merugikan usahanya. Harga produk yang dijual di platform tersebut jauh lebih murah daripada di mal dan Pasar Tanah Abang. Anton mengatakan, “Minta tolong kepada Pak Menteri, tolong tutup TikTok Shop. Pengaruhnya sangat besar bagi pedagang di sini.”

 Pertemuan dengan Presiden Joko Widodo

Presiden Joko Widodo kemudian menggelar rapat terbatas (ratas) pada Selasa (26/9) untuk membahas masalah TikTok Shop dan dampaknya terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Beberapa menteri, seperti Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Menkominfo Budi Arie Setiadi, hadir dalam rapat tersebut.

 Peran Wishnutama Kusubandio

Seorang tokoh menarik yang hadir dalam rapat tersebut adalah Wishnutama Kusubandio, mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Meskipun kehadirannya menuai pertanyaan, ia mengungkapkan bahwa ia hadir untuk memberikan masukan terkait transformasi digital secara umum.

 Larangan TikTok Shop

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan secara resmi menandatangani revisi Permendag Nomor 50 Tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik. Dalam revisi ini, disebutkan bahwa perdagangan digital harus diatur dengan ketat. Media sosial yang ingin menjadi social commerce harus memiliki izin usaha mereka sendiri, dan mereka dilarang berjualan dan bertransaksi.

 Dampak dan Penyesuaian Pedagang

Keputusan untuk mengatur TikTok Shop dan bisnis serupa lainnya dalam perdagangan digital mengundang beragam tanggapan. Sementara banyak pedagang merasa lega dengan langkah ini, beberapa di antara mereka akan perlu menyesuaikan cara mereka beroperasi dalam era perdagangan online yang semakin berkembang pesat.

Sebagai pedagang, penting untuk selalu mengikuti perkembangan terbaru dalam industri dan beradaptasi dengan perubahan tersebut. Keselamatan dan kesuksesan bisnis Anda tergantung pada kemampuan Anda untuk berinovasi dan bergerak maju dengan perkembangan teknologi.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *