Global Klinik Farma – Baru-baru ini, sebuah grup Telegram memicu kegemparan setelah kontennya yang mengandung kebencian (SARA) diungkap oleh akun Instagram @hushwatch.id.
Isi dari grup tersebut berisi beragam konten yang merendahkan dan menyerang berbagai ras, etnis, dan agama.
Salah satu konten yang paling menarik perhatian adalah video yang menampilkan kitab suci yang dilecehkan dengan cara yang tidak pantas.
Melalui unggahan di Instagram, @hushwatch.id membagikan tangkapan layar dari grup tersebut yang telah mengubah nama.
Dalam keterangan unggahan, tertera, “UPDATE TERBARU, Mereka grup iblis memanipulasi seolah-olah sudah di hack dengan nama grup telegram kudeta by cybercrime.”
Tidak lama kemudian, akun @hushwatch.id mengungkap identitas salah satu individu yang diduga terlibat dalam grup tersebut.
Akun Instagram yang disebut adalah @dias_official.666.
Pelaku yang diidentifikasi bernama Dias Aryadila, berdomisili di Serang, Banten.
Salah satu tangkapan layar di akun @hushwatch.id menunjukkan bahwa salah satu admin grup tampaknya meremehkan hukum.
Ia menyatakan bahwa polisi tidak akan menanggapi masalah semacam ini dan menganggapnya tidak penting.
Hingga saat ini, jumlah admin yang terlibat dalam grup tersebut masih belum diketahui dengan pasti.
Namun, netizen mengharapkan agar pihak berwenang segera menindaklanjuti masalah ini.
“Seharusnya ada laporan resmi agar dapat ditindaklanjuti,” komentar @perabot.terbaik.
“Mohon untuk ditindak dan diadili karena telah menimbulkan ketidaknyamanan,” tulis @chiwohyew2n sambil menandai akun Polri dan Presiden Jokowi.